Perbaikan kualitas citra adalah proses mendapatkan citra yang lebih mudah diinterpretasikan oleh mata manusia.
a. Pengubahan kecerahan gambar
Kecerahan atau kecemerlanga gambar dapat diperbaiki dengan menambah atau mengurangkan sebuah konstanta kepada setiap pixel yang ada dalam citra. Akibat dari operasi ini, histogram cirtra mengalami pergeseran.
Secara matematis dapat dijelaskan ;
F(x,y)’=f(x,y)+b
Jika b positif, kecerahan gambar bertambah, dan jika b negatif maka kecerahan gambar berkurng.
b. Peregangan kontras
Ø Citra kontras rendah (low contrast)
Citra ini dicirikan dengan sebagian besar komposisi citranya adalah terang atau sebagian besar gelap.
Ø Citra kontras bagus
Citra kontras ini memperlihatkan jangkauan nilai keabuan yang lebar tanpa ada suatu nilai keabuan yang mendominasi.
Ø Citra kontras tinggi
Citra ini memiliki jangkaun nilai yang lebih lebar, tetapi terdapat area yang didominasi oleh warna terang atu gelap. Citra dengan kontras rendah diperbaiki denan operasi peregangan kontras.
PENINGKATAN KUALITAS CITRA
Operasi peningkatan kualitas citra bertujuan untuk meningkatkan fitur tertentu pada citra. Pada tahap ini dikenal dengan pre-processing dimana dalam meningkatkan kualitas citra dapat meningkatkan kemungkinan dalam keberhasilan pada tahap pengolahan citra digital berikutnya. Misalnya, peningkatan kontras (contrast) dan tepi (edge), pewarnaan semu (pseudocoloring), penapisan derau, penajaman (sharpening), dan perbesaran (magnifying). Peningkatan citra akan berguna untuk ekstraksi aspek, analisis citra, dan tampilan informasi visual. Proses peningkatan itu sendiri tidak akan menambah isi informasi yang sudah terdapat dalam data tersebut. Hal ini akan mempermudah penekanan karakteristik citra tertentu yang diinginkan.
REGISTRASI CITRA
Registrasi citra adalah proses menemukan kembali titik-titik yang bersesuaian antara citra I1 dan I2, dimana I2 adalah citra I1 yang mengalami transformasi geometri. Metode registrasi citra pada domain frekuensi untuk mengestimasi skala perbesaran, sudut rotasi, dan translasi dilakukan menggunakan Pseudo-polar Fourier Transform (PPFT). Akurasi akan dicapai secara optimal apabila dilakukan iterasi pada estimasi dengan batasan tingkat kesalahan sesuai nilai threshold yang ditentukan sebelumnya. Proses iterasi membuat kompleksitas registrasi menjadi kurang esfisien. Penelitian ini bertujuan mengoptimasi registrasi citra dengan mengusulkan registrasi citra non-iteratif menggunakan PPFT. Optimasi yang dilakukan adalah dengan menghapus sejumlah iterasi pada registrasi citra iteratif menggunakan PPFT menjadi satu kali proses estimasi. Penghapusan nilai iterasi dilakukan dengan cara menjadikan nilai-nilai sekitar estimasi skala perbesaran dan sudut rotasi sebagai kandidat yang baru. Selanjutnya, I1 diperbesar dan dirotasi dengan kandidat nilai estimasi. Kemudian, nilai estimasi yang paling akurat adalah nilai estimasi yang menghasilkan penghitungan nilai phase correlation tertinggi antara I2 dan citra-citra hasil perbesaran dan rotasi I1 oleh kandidat nilai estimasi. Uji coba menunjukkan bahwa nilai iterasi yang dapat dihapus pada registrasi citra iteratif menggunakan PPFT adalah sebesar 2 � 13. Setelah berhasil melakukan optimasi dengan menghapus jumlah iterasi, dilakukan pengukuran tingkat kesalahan estimasi metode yang diusulkan. Registrasi citra non-iteratif dengan PPFT memiliki tingkat kesalahan maksimum estimasi rotasi sebesar 0,26� dan estimasi skala perbesaran dengan tingkat kesalahan maksimum 0,04 pada perbesaran hingga skala 5. Kemudian, metode yang disusulkan memiliki kekuatan untuk mengestimasi citra yang kehilangan informasi (RAE) sampai 40%. Metode yang diusulkan juga memiliki kekuatan estimasi pada citra ber-noise jenis gaussian yang memiliki mean μ = 0 hingga varian σ sebesar 0,13.
Klik show untuk melihat
Posting Komentar